Wednesday, March 21, 2012

Demokrasi Oh Demokrasi


Atas hamparan ini manusia beraja,
Dalam dunia yang pelbagai warnanya,
Apa hendak katakan sahaja,
Kehendak yang ada asasnya,
Kehendak yang ada perlunya,
Kehendak yang ada nafsunya,
Kehendak yang ada gilanya..

Dulu monarki dulu sosialis,
Tak cukup layak martabatkan kemahuan,
Lalu kau disanjung dipuja,
Sebagai pembebas kejumudan,
Sebagai penebus kekurangan,
Sebagai pembela keinginan,
Sebagai penentu hala tujuan..

Jadi mengapa perlu halangan?
Mengapa perlu pertimbangan?
Bukankah kau agama impian?
Yang bisa izinkan segala permintaan,
Yang bisa menjamin hak kebebasan,
Yang bisa menukar fitrah kehidupan,
Yang bisa robohkan segala perbezaan..

Kau memahami mimpi manusia,
Mengerti bicara rakus penyanjungmu,
Memahami dansa nafsu penganutmu,
Yang tegar pada hubungan tak berskala,
Yang tegar pada cinta sejenisnya,
Yang tegar pada kemaruk kuasanya,
Yang tegar pada hak yang bukan miliknya..

Demokrasi oh demokrasi,
Kau agama manusia tuhannya,
Dakyahmu mencabut nilai kewarasan,
Hujjahmu mengundang sifat kegilaan,
Ilmumu menggalak lahirnya penindasan,
Seruanmu menjurus kepada kehancuran..

Demokrasi oh demokrasi,
Kau tak mampu merubah haluan,
Janji manismu penuh kepalsuan,
Kebebasanmu menjemput banyak perbalahan,
Tuhan-tuhan ciptaanmu pula terus bercakaran,
Keadilan tajaanmu merosak binasakan..

Demokrasi oh demokrasi,
Mungkin tak semua racun kau hidangkan,
Tapi manusia tak perlu menjadi tuhan,
Kerana jiwa ini perlukan pedoman,
Oleh Dia yang menguasai penciptaan,
Dia yang satu dan Dialah sebenarnya tuhan.

3 comments:

adnan said...

assalamu alaikum

Danu said...

mau punya pohon $$$ , kunjungi www.kangkau.blogspot.com

Indra Al Ghazali said...

heemm